Jumat, 06 Maret 2009

Aku

Oleh : Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

Maret 1943

Kamis, 05 Maret 2009

Syair Sang Dewi

Oleh : Kamal Seyed

dewi
menarik lonceng kematian
hitam
mengantar kasih
bagai halilintar
menyambar
memecah mimpi

dewi
memakai kain kerudung
hitam
melambai lirih
bagai ombak
menggeliat
mencapai tepi

Lima Detik

Oleh : Kemala P.

Sialnya banyak waktu tertumpah
sayangnya tak hendak tertawa lagi

Tabir ini sesumbar dalam hati
tapi meringkuk menatap mati

Selalu ada mata empatnya
selalu terhadang wajah kelabunya

Massaku termakan tawanya
wanita ini sungguh nelangsa

Serba ada yang dia punya
jelas merampas kehangatan jiwa

Lima detik lagi ku lupa saja
namun kembali ke lima sebelumnya

April 2008

Setahun

Oleh : Dani

huahaha
hihihi
hehehe
itu
pulang
pagi
rapat
cantik
sepi
dimana
balas
lagi apa
hikhikhik

Gita Cinta Dan Kisahnya

Oleh : Kemala P.

Gita cinta mengutuk sepi
melambai lirih terbawa peri
tak kembali kemudian hari
sampai jatuh ke tangan hati

Gita cinta ditunggu saja
mengeruk dalam terpuruk senja
merogoh kantung hati yang tersisa
memadamkan segenap cinta berbisa

Gita cinta melambung sudah
meratap dawai yang kini patah
melolong nyeri haturkan luka
menjadi sasana anggunnya dewa

Gita cinta termakan usia
bersarang di temaramnya duka
sampai habis masa ibanya
sampai kini terhapus semua

Juni 2008

Selasa, 03 Maret 2009

Cerita Umi Icay

Oleh : Kemala P.

Katakanlah saja, wahai ibunda
jika kau cintainya, ya katakan saja

Tapi ingatlah pada cahaya di sana
yang kian bersinar jika kau cintainya juga

Dan ingat pula bila ayahanda menunggunya
cinta dari ibunda, cinta ang kesekian kalinya

Ingatlah, wahai ibunda
cahaya itu dapat redup bila kau datang pada ayahanda

Ungkapkan saja, wahai ibunda
terangkan pada cahaya itu

Dan seharusnya bilamana mencinta keduanya
ku tahu ibunda ini bingung jadinya

Wahai ibunda
sabarlah pada cinta

Dan ingatlah lagi wahai ibunda
Ayahanda dan cahayanya `kan tinggalkanmu jua

Oktober 2008

Menjelang Era Baru Tanpamu

Oleh : Bambang Haryanta, S.Pd

Mentari senja udara meremang

di dalam samar harap
kilau cahaya atas dedaunan
hening semesta
dan kita larut dalam cita masa remaja
mencapai bintang gemintang
di atas awan samar-samar dan angin menuju masa lalu
di dalam tanya purnamakah malam ini ?
atau hujan masih akan turun lagi ?

Lelaki Pilihanku Di Kedai Teh Pojok Asmara

Oleh : Kemala P.

Terduduk meringkuk di tempa suasana
hening menyepi menyendiri di arus keramaiannya
jadikan lamunannya makin panjang dan berbelit liku
namun ia tetap terdiam memangu
memeluk cintanya yang kian sabarkan hatinya
jadikannya percaya ku `kan pergi meraih cintanya

Entah apa yang kuarasa
lelaki pilihanku dalam debar di sudut sana
melamun menantiku di kedai teh pojok asmara
namun ku dengan sengaja hinakannya
palingkan wajah ini yang tertunduk malu
akan tatapannya yang serasa segera menyumpahiku

Ku angkat malu-ku setinggi dunia
lewati setapak demi setapak langkah jeruji ini
hingga ku kian mendekat dan ku raih cintaku
lelaki pilihanku itu tak bergeming temaniku di kedai itu
yang terlihat jelas di hadirat ini, dia terluka memang
jadilah maaf ini tercipta dari bibirku
teruntuk Lelaki Pilihanku Di Kedai Teh Pojok Asmara

Januari 2008

Senin, 02 Maret 2009

Aku Peduli

Oleh : Kemala P.

Pedulikah ?
sejasadku berdiri mengikis
dan tanyalah jawabanku
aku peduli padaku
pada batinku
pada setiaku
dan ku mati bila peduli
dan beranjak dari pedih
Bersedialah anganku `tuk peduli
pada damba
aku datang disini peduli
memutar dan berputar
aku datang, kemudian tak peduli

Februari 2009

Panggung Kotor dan Sandiwara

Oleh : Kemala Pratiwi
Kami tak punya rumah
sungguh jalan inilah rumah kami
hidup dari menjerit
bertahan dengan teriakan kami
inilah kami !
Kami ini tak punya rumah !
kami tinggal sendiri
tanpa mereka !
kami lebih senang begini
Kami tak butuh !
dengan mereka kami tak hidup !
dan kami muak dengan pesta mereka !
ingin kami cuci kembali otak mereka
dan kami jadikan budak baru
Jangan salahkan kami !
Kami hanya ingin sebuah rumah ...
Februari 2009