Oleh : Kemala P.
Celetuk tapak mengalun sepi
beludrunya menyapu haru..
Rentan sinarnya engernyitkan dahi
dan kemilaunya berjalan kemari
ucapkan lara sesosok cahaya..
Prakatanya manis..
namun, terombang-ambing gulana
Dia sosok serukan ilham
baru kini ia beritakan kelam
tentang tubuh yang kian termusnah
Jika lamunan itu katakan ilham
pasti cahaya itu memang satu yang benar
Inikah yang seharusnya sama ?
Atau memang perang di dadanya harus siksakannya ?
Januari 2008


Tidak ada komentar:
Posting Komentar